UJI RAMBUT UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Pada akhir-akhir ini dalam pencarian metoda pendeteksian narkoba dalam tubuh manusia, uji rambut disamping uji kemih telah digunakan di beberapa negara maju, termasuk Italia, Korea Selatan dan Singapura. Uji rambut dilakukan dengan menggunakan gas chromatografi dikombinasikan dengan spectrometri massa (GC-MS).
Walaupun demikian, uji rambut tak dapat menggantikan uji kemih sepenuhnya, hanya merupakan pelengkap dari uji kemih.
Literatur menunjukkan bahwa uji rambut sudah cukup lama digunakan dalam proses peneylidikan dan penyidikan dan pemulihan. Komisi Penegakan Hukum Surat Izin Mengemudi Verona, Italia menggunakan contoh rambut pemohon dengan riwayat penyalahgunaan narkoba. Mereka menguji lebih dari 700 orang pemuhun setiap tahunnya. Biro Penyidikan Negara Bagian Bavaria,Jerman di Munich menerapkan uji rambut dalam melacak kasus-kasus pengedaran gelap narkoba. Di Korea Selatan, Kejaksaan Agung menggunakan uji rambut sejak tahun 2005, demikian pula dalam pemantauan penggunan methamfetamin dan ganja oleh para selebritis.
Singapura mengadakan proyek rintisan uji rambut secara sukarela terhadap sejumlah orang dengan syarat : Pertama, setuju untuk memelihara rambut sepanjang 4 sentimeter selama uji rambut berlangsung; kedua contoh pertama yang diuji harus negative. Uji coba uji rambut ini hanya untuk penyalahgunaan opiate.
Hasil uji coba menemukan :
a.Penggunaan potensial uji rambut :
1. Mengatasi kebohongan penyalahguna yang ternyata hasil uji kemihnya positif dan yang bersangkutan mengaku bahwa ia tidak mengetahui bahwa minumannya mengandung narkoba. Uji rambut akan dapat membuktikan bahwa yang bersangkutan penyalahguna tak sengaja atau kebiasaan, melalui analisi seksional.
2. Adakalanya siswa yang hasil uji kemihnya positif, mengaku bahwa karena keingintahuannya, ia menggunakan narkoba tetapi hanya sekali itu. Uji rambut akan dapat membuktikan riwayat penggunaan narkoba.
3. Membantu hakim dalam prosese pegadilan terdakwa narkoba Di pengadilan dalam debat antara jaksa penuntut umum dan pelaku dan pembela dimana terdakwa mengaku bahwa penyalah gunaan berat morfin pada masa lalu, sekarang tidak lagi, dan keadaan fisiknya menunjukkan bahwa ia sehat, sehingga hakim ragu karena tidak ada pembandng. Dalam situasi demikian, uji rambut secara seksional dapat menunjukkan tingkat penggunaan narkoba ketika ia ditangkap.
4. Pendeteksian Monoacetylmorphine. Kandungan Monoacetylmorphine susah diditeksi melalui uji kemih,sehingga susah untuk menentukan apakah morfin yang digunakan berasal dari heroin atau obat batuk yang mengandung codein.
5. Lebih hemat waktu. Uji rambut lebih hemat waktu bagi penyalahguna dan petugas sekitar
1/12 kali waktu uji kemih. Dalam penyelenggaraan uji kemih, penyalahguna harus bolak-balik ke laboratorium, dan petugas harus melakukan uji kemih beberapa kali dalam satu jangka waktub.Keterbatasan uji rambut :
1.Dalam uji rambut ada “masa buta” kandungan narkoba dalam rambut baru akan dapat dideteksi sekitar seminggu setelah mengonsumsinya. Sementara uji kemih hanya dapat mendeteksi narkoba dalam kemih paling lama tiga hari setelah mengonsumsinya,
sehingga ada masa buta sekitar tiga hari antara hasil uji kemih dan hasil uji rambut. Untuk mengatasinya, selain dari penggunaan kombinasi uji kemih dan uji rambut, dilakukan uji rambut secara berkala dalam jangka waktu seminggu sampai dilakukan uji rambut.
2.Hasil uji rambut dapat menimbulkan penghukuman dua kali, karena kandungan narkoba dalam rambut terdakwa sebenarnya akibat penggunaan narkoba pada masa lalu dimana yang bersangkutan telah dihukum, karena hasil uji rambut yang baru dilakukan menunjukkan positif, maka ybs bisa terkena hukuman dua kali.
c.Kemungkinan penerapan di Indonesia.
Memperhatikan:
1. Masalah penyalahgunaan narkoba di indonesia menunjukkan prevalensi tinggi dan peningkatan tajam.
2.Beberapa kelebihan dari uji rambut baik sebagai alat penapisan, alat bukti, maupun peman tauan dalam proses terapi & rehabilitasi sertapemenjaraan, maka uji rambut sebagai pelengkap dan penutup kelemahan uji kemih, layak dipertimbangkan, baik oleh BNN, BNP, maupun instalasi kesehatan serta lembaga pemasyarakatan.
*) Tulisan ini bersumber dari laporan hasil uji coba Singapura dan sejumlah artikel dalam Straits Times
Oleh : Holil Soelaiman
0 Response to "UJI RAMBUT UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA"
Post a Comment