PELUNCURAN PERDANA KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DI 18 KABUPATEN/KOTA
Dalam rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Anies Baswedan menjelaskan bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang akan diluncurkan pada 3 November 2014 berbeda dengan bantuan siswa miskin (BSM).
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah mengatakan, jika cakupan KIP lebih luas, BSM hanya menjangkau siswa miskin pada ranah sekolah. Sedangkan saat ini, tidak sedikit siswa yang putus sekolah membutuhkan bantuan, tapi tidak terjangkau oleh BMS.
"Diharapkan dengan adanya KIP ini, murid yang putus sekolah mau balik lagi ke sekolah. Untuk itu, kita berikan bantuan dengan cara ini," kata dia di Gedung Menko-PKM, Jakarta,
Siswa rentan miskin, lanjut Anies, juga akan merasakan hal yang sama dengan siswa miskin. Sebab, siswa rentan miskin jarang mendapatkan perhatian pemerintah. "Sedangkan untuk mengantisipasi bantuan yang tumpang tindih, pemerintah akan menghapus BSM," kata Anies.
Untuk masalah dana, akan dialirkan melalui KIP seperti yang dibicarakan bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)
Sedangkan yang saat ini tengah dipikirkan Anies adalah mekanisme penyaluran dana agar secara serentak diterima dengan baik oleh masyarakat pesisir, pegunungan, yang jauh dari kota, dan bank setempat.
Pemerintah ditahap awal akan meluncurkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di 18 kabupaten/kota. Data-data siswa miskin yang digunakan untuk sementara adalah mereka yang menjadi penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM), walau sebenarnya KIP beda dengan BSM.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Anies Baswedan mengatakan akan diberlakukan di 18 kabupaten/kota pada tahap awal. Daerah pertama yang akan diberi KIP antara lain :
-Jembrana
-Pandeglang
-Jakarta
-Cirebon
-Bekasi
-Kuningan
-Semarang
-Banyuwangi
-Surabaya
-Balikpapan
-Kupang
-Mamuju Utara
-Pematang Siantar
KIP, ujar Anies, akan memasukkan komponen keluarga rentan miskin. "Jadi bukan hanya siswa miskin yang menerima KIP, anak usia sekolah yang tidak bersekolah juga akan diberi KIP agar mereka yang putus sekolah mau sekolah lagi,"ujarnya di Jakarta,seperti yang kami kutip dari republika.co.id, Jumat (31/10/2014)
KIP ini, kata Anies, akan lebih banyak penerimanya dari pada BSM. Nanti pelan-pelan BSM digantikan dengan KIP.
Menurut Anies, tidak boleh melihat angka kemiskinan seperti melihat angka statistik sebab ini adalah penderitaan. Soal mengubah penderitaan menjadi kesejahteraan.
Diharapkan, kata Anies, dengan KIP anak-anak putus sekolah bisa kembali ke sekolah. Anak-anak yang pelatihan di balai latihan kerja juga bisa mendapat KIP agar mereka bisa berlatih dengan baik sehingga usai latihan bisa kerja atau membuka wirausaha.
0 Response to "PELUNCURAN PERDANA KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DI 18 KABUPATEN/KOTA"
Post a Comment