Bahaya Terlalu Mengekang Anak
Antara menjaga keselamatan anak dan
terlalu protektif terdapat batas yang tipis. Orangtua yang berhasil adalah yang
tahu kapan harus melangkah mundur dan membiarkan anak terbang begitu dia siap.
Di zaman seperti ini, rasanya semakin sulit menjaga anak agar selalu sehat dan
selamat. Mengekang seorang anak seringkali dilakukan oleh orangtuanya dalam
keadaan sadar atau tidak sebagai dalih kasih sayang.
Mereka melakukannya
sebagai bentuk rasa takut terjadi sesuatu yang menimpa anaknya. Tapi faktanya,
tidak semua orangtua bisa memahami buruknya hal tersebut secara jangka panjang.
Padahal, anak akan melihat keterkekangan sebagai bentuk tekanan serta
pembatasan yang berakibat pada hal-hal berikut:
Memberontak
Anak yang dibesarkan dalam kekangan akan melakukan pemberontakan terselubung
yang semakin matang seiring berjalannya waktu. Mereka bisa saja banyak
memperlihatkan perlawanan setiap kali diatur. Seperti balon yang sewaktu-waktu
bisa meletus, pada saatnya pemberontakan ini akan ditunjukkan secara terang-terangan
yang membuat orangtua pada umumnya tidak memahami kendala anaknya.
Pribadi yang Liar
Ketika anak mendapatkan kebebasannya kelak, tidak jarang tumbuh kembangnya yang
diiringi kekangan akan mengakibatkan munculnya pribadi liar dalam dirinya.
Seakan baru membuka mata dan melihat dunia, mereka akan bertindak lebih liar
dengan membenci segala batasan. Oleh karena itu, sangat penting untuk
membesarkan anak tanpa larangan berlebih yang membuatnya merasa tidak nyaman.
Karena seperti apapun, pendidikan kedisiplinan yang dilakukan dengan cara
mengekang hanya akan menghambat pertumbuhan kepribadian seorang anak.
Tidak nyaman dengan orangtuanya
Akibat hidup dalam ketakutan, anak akan cenderung merasa tidak tenang dan
terbelenggu. Buruknya mereka akan tidak merasa nyaman ketika berada di rumah
sendiri, termasuk berada dekat dengan orangtuanya. Hal ini akan berdampak buruk
jangka panjang, terutama soal kedekatan pada orangtuanya.
Tidak merasa bahagia
Kekangan akan dipandang seorang anak sebagai tuntutan berlebih dan pembatasan
terhadap kebebasannya dalam bertindak, yang berarti kemajuannya. Apalagi jika
alasan dari melarang tersebut tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh orangtua
sehingga membuatnya terbebani dan kehilangan kebahagiaan.
Sulit mencari jati diri
Anak yang hidup dalam kekangan akan merasa tidak bebas dalam melakukan sesuatu
sehingga lebih sulit pula bagi dirinya untuk menemukan kebahagiaan serta jati
diri yang sesungguhnya.
Cenderung labil
Anak yang biasa dikekang akan terlihat lebih dewasa dalam menyikapi beberapa
hal. Terutama hal-hal yang berhubungan dengan hak dan kewajibannya. Di luar
itu, hal tersebut hanyalah refleksi penyikapannya terhadap keadaan terkekang
yang selama ini dialaminya. Padahal, pribadi sesungguhnya yang mereka miliki adalah
jiwa yang labil dan mudah berubah akibat terbawa arus, serta perlu terus digali
kebenarannya.
Nah, melihat dampak buruk yang timbulkan dari pola asuh seperti ini, tentu akan
lebih bijak jika para orangtua tidak menerapkan pola asuh demikian. Namun ini bukan
berarti para orangtua harus menerapkan pola asuh yang bebas atau tanpa
peraturan. Alangkah jauh lebih baik jika orangtua dapat menerapkan susana yang
demokratis dan nyaman dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya.
Oleh: Josua M
(Dikutip dari berbagai sumber)
0 Response to "Bahaya Terlalu Mengekang Anak"
Post a Comment