Inilah Dampaknya Jika Anak Diajari Calistung Sebelum Usia SD
Pengajaran baca, tulis, hitung (calistung) mungkin sudah dilakukan banyak orangtua sejak sang anak mulai bisa bicara atau saat mereka memasuki usia 3-4 tahun. Padahal tahukah kamu bahwa sebenarnya anak tidak seharusnya diajarkan untuk dapat calistung ketika mereka belum memasuki usia SD? Lalu apa dampak yang mungkin dirasakan sang anak ketika dia 'dipaksa' untuk dapat calistung saat teman-temannya masih bermain?
Seorang dosen dan psikolog, Indah Y Suhanti, memaparkan bahwa dampak yang nantinya dialami oleh anak adalah rasa bosan untuk belajar. Ketika seorang anak semestinya masih bermain, kemudian dia diminta untuk belajar, dikhawatirkan anak tersebut berpikiran bahwa belajar itu adalah kegiatan yang membosankan dan tidak menyenangkan layaknya saat mereka bermain. Hal tersebut nantinya dapat menyebabkan motivasi belajarnya menurun.
"Menurut banyak penelitian seperti itu. Memang ada beberapa anak mungkin tidak merasakan demikian tapi mayoritas anak akan mengalami kebosanan karena sudah dipaksa untuk belajar, untuk menulis. Tidak selamanya memori yang diberikan pada anak dapat diingat dengan baik, karena kebanyakan kasus anak malah lupa hal tersebut," kata Indah pada brilio.net, Selasa (28/4).
Berbeda halnya jika anak yang meminta orangtua untuk mengajari mereka calistung, lanjut Indah. Jika kondisinya adalah anak yang meminta, orangtua sebisa mungkin harus tahu batasannya. Orangtua bisa mengajari anak menulis huruf A sampai Z, tapi tidak untuk merangkai kata menjadi satu kalimat lengkap misalnya 'Ini Ibu Budi', karena masih belum waktunya anak usia TK belajar seperti itu.
Yang pasti menurut Indah, memaksa anak untuk bisa membaca, menulis, dan menghitung di usia di bawah enam atau tujuh tahun belum saatnya dilakukan karena hal tersebut dapat membuat motivasi belajar anak nantinya menurun dan juga membuat anak cepat bosan dalam belajar.
Seorang dosen dan psikolog, Indah Y Suhanti, memaparkan bahwa dampak yang nantinya dialami oleh anak adalah rasa bosan untuk belajar. Ketika seorang anak semestinya masih bermain, kemudian dia diminta untuk belajar, dikhawatirkan anak tersebut berpikiran bahwa belajar itu adalah kegiatan yang membosankan dan tidak menyenangkan layaknya saat mereka bermain. Hal tersebut nantinya dapat menyebabkan motivasi belajarnya menurun.
"Menurut banyak penelitian seperti itu. Memang ada beberapa anak mungkin tidak merasakan demikian tapi mayoritas anak akan mengalami kebosanan karena sudah dipaksa untuk belajar, untuk menulis. Tidak selamanya memori yang diberikan pada anak dapat diingat dengan baik, karena kebanyakan kasus anak malah lupa hal tersebut," kata Indah pada brilio.net, Selasa (28/4).
Berbeda halnya jika anak yang meminta orangtua untuk mengajari mereka calistung, lanjut Indah. Jika kondisinya adalah anak yang meminta, orangtua sebisa mungkin harus tahu batasannya. Orangtua bisa mengajari anak menulis huruf A sampai Z, tapi tidak untuk merangkai kata menjadi satu kalimat lengkap misalnya 'Ini Ibu Budi', karena masih belum waktunya anak usia TK belajar seperti itu.
Yang pasti menurut Indah, memaksa anak untuk bisa membaca, menulis, dan menghitung di usia di bawah enam atau tujuh tahun belum saatnya dilakukan karena hal tersebut dapat membuat motivasi belajar anak nantinya menurun dan juga membuat anak cepat bosan dalam belajar.
0 Response to "Inilah Dampaknya Jika Anak Diajari Calistung Sebelum Usia SD"
Post a Comment