Ujian Nasional Siap Diikuti oleh 8,1 Juta Peserta dengan 78 Persen Berbasis Komputer dan 96 Ribu Satuan Pendidikan
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan Ujian nasional (UN) tahun
2018 siap digelar pada bulan April mendatang. Tahun ini, UN diikuti 8,1 juta
peserta didik dan 96 ribu satuan pendidikan.
“Sebanyak 78
persen peserta didik siap mengikuti UN berbasis komputer (UNBK). Jumlah peserta
UNBK tahun ini meningkat signifikan dari penyelenggaraan tahun lalu,”
disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud,
Totok Suprayitno, di Jakarta (13/3/2018).
Tercatat sebanyak
6.293.552 peserta didik siap mengikuti UNBK. Jumlah ini meningkat signifikan,
mencapai 166 persen dari tahun sebelumnya, yang mencapai 3,7 juta peserta.
Kemendikbud mengapresiasi peran serta pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
ujian nasional tahun ini.
Provinsi yang siap
menyelenggarakan 100% UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu
provinsi Aceh,
Bangka Belitung, Banten,
Bengkulu, D.I.
Yogyakarta, D.K.I. Jakarta,
Gorontalo, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara,
Lampung, Nusa
Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.
Pada jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA), provinsi yang siap menyelenggarakan 100% UNBK di
antaranya
provinsi Aceh,
Banten, Bangka Belitung,
D.I. Yogyakarta,
D.K.I. Jakarta,
Jawa Barat, Jawa
Timur, Gorontalo,
Kalimantan Barat,
Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Lampung, Nusa
Tenggara Barat,
Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan provinsi
yang siap menyelenggarakan 100% UNBK pada jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di antaranya
provinsi D.K.I.
Jakarta dan D.I. Yogyakarta.
“UNBK telah
terbukti efektif meningkatkan indek integritas dalam pelaksanaan UN. Tantangan
kita berikutnya adalah meningkatkan prestasi dan capaian dalam UN. Untuk itu
perlu ada perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran,” diungkapkan Kepala
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suryadi, di Jakarta
(13/3/2018).
Pada
penyelenggaraan UN tahun 2018 ini terdapat sekitar 22 persen peserta didik yang
melaksanakan UN berbasis kertas dan pensil (UNKP). Saat ini, proses distribusi
naskah ke provinsi dan penggandaan naskah telah mencapai 100 persen untuk
jenjang SMA/MA sederajat. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs sederajat mencapai 19
persen (data per 9 Maret 2018).
Beberapa pokok perbedaan pelaksanaan ujian nasional tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA/sederajat. Tahun ini, sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) menggunakan digital signature, dan biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Untuk jenjang SMK,
ujian nasional akan dimulai pada tanggal 2 sampai dengan 5 April 2018. Jenjang
SMA/Madrasah Aliyah (MA) diselenggarakan pada tanggal 9 sampai dengan 12 April
2018. Sedangkan untuk peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN pada tanggal
yang ditentukan dapat mengikuti UN susulan pada tanggal 17 dan 18 April 2018.
Pada jenjang
SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs), UN akan dilaksanakan pada tanggal 23 sampai
dengan 26 April 2018. Sedangkan UN susulan akan diselenggarakan pada tanggal 8
dan 9 Mei 2018.
Untuk pendidikan
kesetaraan program Paket C, UN dilaksanakan pada tanggal 27, 28, atau 29, 30
April dan 2 Mei 2018. Sedangkan untuk program Paket B, UN akan dilaksanakan
pada tanggal 4, 5, 6, dan 7 Mei 2018. Ujian nasional susulan untuk program
Paket B dan Paket C akan dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 14 Mei
2018.
USBN Tingkatkan
Mutu Pendidikan
Sebelumnya,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendorong
pemerintah daerah memanfaatkan hasil UN untuk meningkatkan mutu pendidikan di
daerah masing-masing. Menurut Muhadjir, UN merupakan salah satu alat untuk
melakukan refleksi yang memberikan gambaran mengenai capaian hasil belajar yang
apa adanya, sehingga dapat digunakan untuk perbaikan.
Selain UN,
Mendikbud juga mengingatkan peran ujian sekolah berstandar nasional (USBN) yang
diharapkan dapat mengembalikan kedaulatan guru sebagai pendidik dalam
melaksanakan evaluasi belajar .
"Lewat
penyelenggaraan USBN, pemerintah ingin memberdayakan guru dalam pembuatan soal
dan evaluasi. para guru harus terus dilatih untuk meningkatkan mutu, termasuk
dalam evaluasi. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mencapai
kompetensi lulusan yang diharapkan," disampaikan Mendikbud (10/1/2018).
Naskah soal USBN
Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) disusun oleh guru pada satuan
pendidikan yang dikonsolidasikan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Naskah soal USBN
SMP/MTs dan SMA/MA/SMK disusun oleh guru pada satuan pendidikan yang
dikonsolidasikan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sedangkan perakitan
soal (sampai dengan 100%) dilaksanakan di tingkat MGMP/KKG/Forum Tutor atau di
satuan pendidikan.
Pada
penyelenggaraan USBN tahun ini terdapat 3 mata pelajaran yang diujikan untuk
jenjang SD, yaitu Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan
Matematika. Untuk Paket A diujikan 5 mata pelajaran, yaitu PKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA dan IPS. Sedangkan untuk jenjang SMP dan SMA/MA,
semua mata pelajaran diujikan dalam USBN. Selain pilihan ganda, peserta didik
juga diminta mengerjakan soal berbentuk esai.
”Di USBN, kami
minta guru membuat soal esai atau uraian. Porsinya sekitar 10 persen dari
keseluruhan soal. Pembiasaan mengerjakan ujian esai diharapkan membantu siswa
terbiasa berargumentasi dan menyampaikan alasan (rasional) atas pendapatnya.
Untuk dapat menggali kemampuan siswa mengungkapkan alasan dari sebuah jawaban,
yaitu dengan esai,” jelas Kepala Balitbang Kemendikbud.
Kepala BSNP,
Bambang Suryadi, menyampaikan bahwa jadwal pelaksanaan USBN tahun ini
ditetapkan oleh dinas pendidikan provisi/kabupaten/kota sesuai kewenangannya
berdasarkan zona (kluster) KKG/MGMP /Forum Tutor. Menurut Bambang, penetapan
jadwal USBN dengan mempertimbangkan ketuntasan kurikulum, kalender akademik
masing-masing satuan pendidikan, hari libur nasional/keagamaan, jadwal pelaksanaan
ujian nasional, jadwal pengumuman kelulusan, serta moda pelaksanaan ujian
(berbasis komputer atau kertas dan pensil).
Sumber :
https://www.kemdikbud.go.id
0 Response to "Ujian Nasional Siap Diikuti oleh 8,1 Juta Peserta dengan 78 Persen Berbasis Komputer dan 96 Ribu Satuan Pendidikan"
Post a Comment