JANJI MENDIKBUD UNTUK KEPSEK DAN GURU


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berjanji memberikan porsi lebih besar bagi pelatihan para kepsek dan guru. Pasalnya, kepala sekolah dan guru merupakan kunci peningkatan mutu pendidikan.

"Sekolah bisa menjadi lokasi menyenangkan bagi siswa itu tergantung kepada kepsek dan guru. Karena itu, seluruh kepsek baik yang baru maupun lama harus mendapatkan pelatihan dan pendidikan lagi bagaimana menjadi seorang leadership," tutur Anies, Selasa (31/3).

Dia mengakui, penambahan porsi pendidikan dan pelatihan bagi kepsek dan guru konsekuensinya menambah anggaran. Namun, pemerintah tetap akan mengupayakannya karena kepsek dan guru kebanyakan hanya tahu pendidikan formalitas.

"Sebanyak 208 ribu kepsek di Indonesia harus punya leadership. Jangan hanya pendidikan formalitas. Bagaimana sekolah bisa menjadi tempat menyenangkan kalau kepseknya hanya jago administrasinya. Paling utama dari kepsek itu leadershipnya," tegas Anies.
SEKOLAH MENYENANGKAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP MENDASAR
1.Semua ikut terlibat
Guru, siswa, ortu belajar bersama, saling mendukung dan menjadi teladan bagi komunitasnya.
2.Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan
Sekolah menjadi representasi kehidupan dan tempat mengaplikasikan kebutuhan masyarakat.
3.Pembelajaran dengan ragam pilihan tantangan
Masing-masing individu diberikan pilihan dan tantangan pada tingkatan yang sesuai.
4.Pembelajaran yang bermakna
Pembelajaran yang berguna untuk jangka panjang, dengan melakukan pemecahan masalah secara langsung.

Sekolah dengan iklim pembelajaran menyenangkan 
Pakar pendidikan Ian Gilbert dalam bukunya Independent Thinking menuliskan daftar 25 pertanyaan yang dapat digunakan oleh pengelola sekolah dalam meningkatkan iklim pembelajaran yang menyenangkan.
Pertanyaan-pertanyaan itu adalah:
1. Apakah para siswa menikmati belajar di sekolah itu?
2. Apakah para guru menikmati mendidik di sekolah itu?
3. Apakah para siswa merasa tertantang dengan kegiatan-kegiatan di sekolah itu?
4. Apakah para siswa juga mengembangkan kompetensi, tidak hanya mendapat nilai tinggi belaka?
5. Apakah para siswa juga mempelajari keterampilan dan tidak hanya fakta-fakta pengetahuan?
6. Apakah nilai-nilai moral juga menjadi fokus dan diteladankan oleh setiap anggota komunitas sekolah?
7. Apakah terdapat cukup atmosfer inklusif di mana semua siswa dihargai berdasar jati diri mereka dan apa yang mereka bisa?
8. Apakah isu-isu penting seperti bullying dan berbagai aspek sosial dan emosional lain dalam kehidupan sekolah didiskusikan secara terbuka dan positif?
9. Apakah kemampuan untuk berpikir sendiri didorong dan dikembangkan bagi seluruh siswa?
10.Apakah sekolah memiliki unsur kesenangan dan keriangan?
11.Apakah aspek-aspek seperti rasa ingin tahu, kekaguman, keberanian, kegigihan dan ketahanan didorong dan disambut secara aktif?
12.Apakah para guru terbuka terhadap ide-ide baru dan tertarik melakukan berbagai kegiatan bersama – bukan terhadap – para siswa?
13.Apakah sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan pembelajaran?
14.Apakah sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia teknologi pendidikan?
15.Apakah harapan yang tinggi juga disematkan kepada para guru dan pengelola sekolah, seperti juga disematkan kepada para siswa?
16.Apakah kepala sekolah “terlihat” dan mudah diajak berinteraksi?
17.Apakah para siswa disadarkan bahwa mengeluarkan yang terbaik dari diri sendiri tidak harus berarti menjadi lebih baik dari orang lain?
18.Apakah sekolah terbuka terhadap hal-hal di luar dugaan (yang positif)?
19.Apakah para siswa diajak berpikir tentang, berinteraksi dengan, dan berusaha berkontribusi pada kehidupan di luar dinding sekolah?
20.Apakah sekolah sadar bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa kapan pun, di mana pun, dan hanya sebagian di antaranya saja yang perlu dilakukan di dalam dinding sekolah?
21.Apakah komunitas sekolah terbentang sampai keluar dinding sekolah (melibatkan masyarakat)?
22.Apakah proses belajar mengajar di dalam sekolah memasukkan berbagai variasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran?
23.Apakah para siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab terhadap sesuatu dan untuk mengambil keputusan yang berdampak penting?
24.Apakah hasil pembelajaran yang didapatkan cukup sebagai bekal siswa untuk melangkah ke fase hidupnya berikutnya?
25.Apakah resepsionis, guru, petugas kebersihan, dan seluruh staf sekolah tersenyum kepada orangtua dan pengunjung sekolah?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "JANJI MENDIKBUD UNTUK KEPSEK DAN GURU"

Post a Comment